Standar Kompetensi : Standar Kompetensi : Kompetensi Dasar : Memisahkan zat dari campuran Menentukan kadar suatu zat, Unsur atau senyawa secara gravimetri, volumetri dan teknik lainnya
Siswa dapat melakukan pemisahan campuran dengan cara maserasi, ekstraksi, destilasi, sentrifugasi, kristalisasi dan filtrasi Siswa dapat melakukan pemisahan campuran dengan cara maserasi, ekstraksi, destilasi, sentrifugasi, kristalisasi dan filtrasi Siswa dapat menentukan kadar suatu unsur atau senyawa dengan berbagai tehnik
Dalam kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan satu atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia.
Pengayakan Pengayakan Filtrasi Kristalisasi Destilasi Sentrifugasi
Pengayakan merupakan proses pemisahan yang didasari atas perbedaan ukuran partikel di dalam campuran tersebut Pengayakan merupakan proses pemisahan yang didasari atas perbedaan ukuran partikel di dalam campuran tersebut
Filtrasi adalah proses pemisahan dari campuran heterogen yang mengandung cairan dan partikel‐partikel padat dengan menggunakan media filter yang hanya meloloskan cairan dan menahan partikel‐partikel padat. Filtrasi adalah proses pemisahan dari campuran heterogen yang mengandung cairan dan partikel‐partikel padat dengan menggunakan media filter yang hanya meloloskan cairan dan menahan partikel‐partikel padat.
Pemisahan dengan kertas saring tanpa tekanan(adanya grafitasi) Pemisahan dengan kertas saring tanpa tekanan(adanya grafitasi)
Pemisahan dengan teknik kristalisasi didasari atas pelepasan pelarut dari zat terlarutnya dalam sebuah campuran homogen atau larutan, sehingga terbentuk kristal dari zat terlarutnya. Pemisahan dengan teknik kristalisasi didasari atas pelepasan pelarut dari zat terlarutnya dalam sebuah campuran homogen atau larutan, sehingga terbentuk kristal dari zat terlarutnya. Contoh : Pemisahan dengan pembentukan kristal melalui proses penguapan seperti pada proses pembuatan garam.
Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan titik didih atau titik cair dari masing‐masing zat penyusun dari campuran homogen Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan titik didih atau titik cair dari masing‐masing zat penyusun dari campuran homogen
Teknik Sentrifugasi yaitu metode untuk mempercepat proses pengendapan dengan memberikan gaya sentrifugasi pada partikel‐partikelnya. Teknik Sentrifugasi yaitu metode untuk mempercepat proses pengendapan dengan memberikan gaya sentrifugasi pada partikel‐partikelnya.
Cara menetapkan berat atau volume dari sebuah senyawa yang ingin kita ketahui dikenal dengan istiliah analisis kuantitatif Cara menetapkan berat atau volume dari sebuah senyawa yang ingin kita ketahui dikenal dengan istiliah analisis kuantitatif
Gravimetri merupakan penetapan kuantitas atau jumlah sampel melalui penghitungan berat zat - Produk harus selalu dalam bentuk padatan (solid).
- Kemudahan atau kesukaran dari suatu zat untuk membentuk endapan dapat diketahui dengan melihat kelarutannya atau melihat harga dari hasil kali kelarutan atau Ksp.
Reaksi pembentukan endapan Reaksi pembentukan endapan Pencucian endapan, dengan menyaring endapan, dilanjutkan membilasnya dengan air. Memurnikan endapan, dengan cara menguapkan zat pelarut atau air yang masih ada didalam sampel, pemanasan atau mengeringkan dalam oven. Penimbangan sampel dengan timbangan analitis
Analisis volumetri merupakan teknik penetapan jumlah sampel melalui perhitungan volume. Analisis volumetri merupakan teknik penetapan jumlah sampel melalui perhitungan volume. Alat pengukur volume menjadi bagian terpenting, dalam hal ini digunakan buret.
Perhitungan atau penetapan analit didasari pada keadaan ekivalen dimana ada kesetaraan zat antara analit dengan pereaksi, sesuai dengan koefisien reaksinya. Perhitungan atau penetapan analit didasari pada keadaan ekivalen dimana ada kesetaraan zat antara analit dengan pereaksi, sesuai dengan koefisien reaksinya.
Titrimetri dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis yang didasari pada jenis reaksinya : Titrimetri dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis yang didasari pada jenis reaksinya : Titrasi Asam-Basa Titrasi Redoks (Permanganometri, Iodometri, Iodimetri) Titrasi Pengendapan(Argentometri) Titrasi Nitrimetri
1. Asidimetri 1. Asidimetri Larutan baku : Asam, misal HCl 0,1N Indikator : Indikator Asam-basa, misal metil jingga, metil merah Reaksi : Netralisasi Asam-Basa
1. Iodometri 1. Iodometri Larutan baku : Larutan Natrium Thiosulfat Indikator : Larutan kanji/Amylum Reaksi : Iodium hasil reaksi KI dg zat uji/ oksidator bereaksi dg Natrium Thiosulfat ,suasana asam
3. Permanganometri 3. Permanganometri Kegunaan : Menetapkan kadar reduktor Larutan baku : Larutan Kalium Permanganat Reaksi : Larutan Kalium Permanganat bereaksi dengan reduktor/zat uji dalam suasana asam.
1. Metode Mohr 1. Metode Mohr Kegunaan : Menetapkan kadar garam halida, kec.I Larutan baku : Larutan Perak Nitrat Indikator : Larutan Kalium Kromat Reaksi : Terbentuk endapan merah bata/Perak Kromat pd titik akhir titrasi, suasana netral
3. Metode Volhard Kegunaan : Menetapkan kadar garam halida dg titrasi kembali Larutan baku : Larutan Perak Nitrat dan Amonium/Kalium Thiosianat Indikator : Lar.Feriamoniumsulfat Reaksi : Larutan zat uji ditambahkan Perak Nitrat berlebih. Kelebihan Perak Nitrat dititrasi kembali dengan Kalium/Amonium Thiosianat suasana asam.
Kegunaan : Menetapkan kadar Amin Aromatik Primer Kegunaan : Menetapkan kadar Amin Aromatik Primer Larutan baku : Larutan Natrium Nitrit Indikator : Campuran Tropeolin-00 dan metilen blue (ind.dalam) atau Pasta KI-Kanji (ind.luar) Reaksi : Terbentuk Garam Diazonium pada suhu <15ºC dari reaksi Amin Aromatik Primer/Zat Uji dg Asam Nitrit yg berasal dari Natrium Nitrit yg bereaksi dg HCl.
Do'stlaringiz bilan baham: |