Perlakuan asam (organik & anorganik): Perlakuan asam (organik & anorganik): → mengubah komposisi kimia bahan pakan. → tetapi tidak signifikan memperbaiki penggunaan nutrisi. → manfaat tidak sepadan dengan biaya dan tenaga. → proses sukar diadopsi karena kurang praktis.
→ Lignin dalam serat tanaman dipecah-belah/diputuskan. → Lignin dalam serat tanaman dipecah-belah/diputuskan. → a.l. hidrogen peroksida, ozon, sulfur dioksida, natrium sulfit, natrium tiosulfat, natrium hipoklorit. → bbrp. sangat efektif meningkatkan nilai nutrisi pakan serat limbah. → namun perlu biaya tinggi teknologi yang memadai untuk pengolahan skala besar.
a.l. Lime (kapur), caustic soda, natrium bikarbonat, amonia. a.l. Lime (kapur), caustic soda, natrium bikarbonat, amonia. NaOH & amonia u/ mengolah lignoselulosa → paling efektif, simpel, mudah diadopsi peternak biasa. (1) Perlakuan dng larutan NaOH → Dulu perlakuan perlu diikuti pencucian untuk menghilangkan pengaruh alkali tsb.
→ “perlakuan kering” (tanpa pencucian) menggantikan perlakuan tsb. → “perlakuan kering” (tanpa pencucian) menggantikan perlakuan tsb. Cacahan jerami atau hijauan kering ditebarkan di atas lantai atau hamparan plastik tebal, larutan NaOH 3-4% dalam air dlm jumlah yg sama (3-4% berat jerami). Larutan disemprotkan sambil jerami diaduk agar merata. Biarkan 3-4 jam untuk bereaksi. Jerami perlakuan alkali siap diberikan kepada ternak. Tindakan pencegahan: NaOH korosif, jaga kulit agar tidak terpapar. Gunakan sepatu bot, kaus tangan plastik dan masker muka saat pencampuran.
(2) Perlakuan dengan lime (kapur) (2) Perlakuan dengan lime (kapur) CaO dan Ca(OH)2 adalah basa lemah, perlu konsentrasi lebih tinggi dan waktu lebih lama. Hasilnya tidak menunjukkan peningkatan nilai nutrisi yang diinginkan. Kandungan Ca yg lebih tinggi pada produk ini juga bermasalah pada pemberian pakan.
(3) Perlakuan Amonia (amoniasi) (3) Perlakuan Amonia (amoniasi) Diteliti sistematis sejak 1930-an di Jerman. Dosis yang optimum untuk mengolah limbah lignoselulosa dr bbrp penelitian yaitu 1,5% amonia atau 3,5% urea-amonia terhidrolisis. Perlakuan dg amonia cair (am. hidoksida) menuntut ketelitian dan kehati-hatian. Sedikit kecerobohan berbahaya bagi kulit dan mukosa pekerja yang terkena cairan. Jadi penggunaannya hanya dilaksanakan bila fasilitas pengamanannya memadai.
Gas amonia dalam aplikasi mungkin tidak menimbulkan banyak masalah. Suatu jaringan tabung-tabung berlubang dapat menyemprotkan gas ke segala arah di atas lembaran plastik tebal. Hamparan cacahan jerami atau jerami panjang2 setebal sekitar 50 cm diletakkan menutupi tabung2 jaringan tsb. Bisa 2-5 lapis hamparan sekaligus. Bagian luar hamparan ditutup lagi dengan lembaran plastik hingga rapat dan kedap udara. Gas amonia dalam aplikasi mungkin tidak menimbulkan banyak masalah. Suatu jaringan tabung-tabung berlubang dapat menyemprotkan gas ke segala arah di atas lembaran plastik tebal. Hamparan cacahan jerami atau jerami panjang2 setebal sekitar 50 cm diletakkan menutupi tabung2 jaringan tsb. Bisa 2-5 lapis hamparan sekaligus. Bagian luar hamparan ditutup lagi dengan lembaran plastik hingga rapat dan kedap udara.
Setelah gas amonia diinjeksikan dalam jumlah cukup dan ditutup rapat, biarkan untuk bereaksi selama 3 minggu (cuaca panas) atau 4-5 minggu (cuaca dingin). Jerami amoniasi siap diberikan pada ternak ruminansia setelah diangin-anginkan secukupnya. Setelah gas amonia diinjeksikan dalam jumlah cukup dan ditutup rapat, biarkan untuk bereaksi selama 3 minggu (cuaca panas) atau 4-5 minggu (cuaca dingin). Jerami amoniasi siap diberikan pada ternak ruminansia setelah diangin-anginkan secukupnya. Amoniasi-urea adalah cara yang terbaik mengolah limbah lignoselulosa. Urea mudah diperoleh peternak dan relatif murah.
Sejumlah cacahan jerami tertimbang diletakkan setebal 40-50 cm di atas lembaran plastik. Pupuk urea sebanyak 3% dilarutkan dalam 40 liter air untuk setiap 100 kg jerami. Larutan disiramkan pada jerami, diaduk merata, kemudian ditutup plastik rapat2 hingga kedap udara dan biarkan bereaksi selama 3-4 minggu. Tumpukan jerami dibuka dari satu sisi, ambil jumlah yang diperlukan, angin-anginkan satu malam sebelum diberikan pada ternak. Sejumlah cacahan jerami tertimbang diletakkan setebal 40-50 cm di atas lembaran plastik. Pupuk urea sebanyak 3% dilarutkan dalam 40 liter air untuk setiap 100 kg jerami. Larutan disiramkan pada jerami, diaduk merata, kemudian ditutup plastik rapat2 hingga kedap udara dan biarkan bereaksi selama 3-4 minggu. Tumpukan jerami dibuka dari satu sisi, ambil jumlah yang diperlukan, angin-anginkan satu malam sebelum diberikan pada ternak.
Amoniasi-urea modifikasi Modifikasi untuk mengurangi kehilangan N selama perlakuan, diterapkan sistem bertingkat. Lapisan tumpukan jerami dengan 2% urea berselingan dengan yang 3% urea. Kelebihan amonia konsentrasi tinggi meresap ke lapisan berkonsentrasi rendah dan menghasilkan penghematan urea dan memperkecil gas amonia yang hilang tanpa bereaksi.
Pada modifikasi lebih jauh, lapisan paling atas (tebal 25-30 cm) digunakan pengasaman dengan larutan ringan asam sulfat atau campuran molase dan silase rendah N. Lapisan ini menyerap lebih besar amonia tak terpakai selama proses perlakuan. Pada modifikasi lebih jauh, lapisan paling atas (tebal 25-30 cm) digunakan pengasaman dengan larutan ringan asam sulfat atau campuran molase dan silase rendah N. Lapisan ini menyerap lebih besar amonia tak terpakai selama proses perlakuan.
Perhatikan: Perhatikan: Amonia berbau tajam dan korosif, harus ditangani hati-hati. Ketika bercampur dengan udara, amonia sangat mudah meledak dan terbakar, jangan menyalakan api di dekat tumpukan perlakuan amoniasi atau saat menyuntikkan gas amonia dari tanker atau silinder. Jerami amoniasi harus diangin-anginkan dulu sebelum diberikan kepada ternak.
Substansi lain yang dapat digunakan untuk amoniasi serat limbah kering/jerami: Substansi lain yang dapat digunakan untuk amoniasi serat limbah kering/jerami: amonium karbonat, amonium bikarbonat, amonium klorida, amonium sulfat, dan urin. Namun demikian, semuanya, kecuali urin, berharga lebih mahal daripada urea, dan kandungan N dalam urea sangat bervariasi. Semua substansi tersebut juga tidak ada yang dapat diadopsi praktis di lapangan.
Metode amoniasi-urea berguna untuk meningkatkan konsumsi, kecernaan yang lebih tinggi, memperkaya kandungn N hijauan berkualitas rendah, dll. Metode amoniasi-urea berguna untuk meningkatkan konsumsi, kecernaan yang lebih tinggi, memperkaya kandungn N hijauan berkualitas rendah, dll.
Ambient Treatment Time Ambient Treatment Time Temperature Required < 5°C >8 weeks 5–15°C 4 to 8 weeks 15–30°C 1 to 4 weeks >30°C <1 week at least a week(*) (after: Sundstol et al., 1978)
Tunisia Tunisia Year 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 Number of beneficiaries 50 100 110 600 250 175 225 422 671 Treated straw (1,000 t) 0.63 2.11 1.80 7.59 4.97 2.92 2.70 3.41 5.70
Egypt Egypt Year 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 tons of Ammonia 600 700 950 2,700 6,886 1,964 4,262 4,130 Treated Straw (1,000 t) 20.02 3.33 1.79 0.022 9.56 5.5 142 137.7
Pathak, N. 1977. Textbook of Feed Processing Technology. Vikas Publishing House. New Delhi. 80-84. Pathak, N. 1977. Textbook of Feed Processing Technology. Vikas Publishing House. New Delhi. 80-84. Chenost, M. and C. Kayouli. 1997. Roughage Utilization in Warm Climates. Food and Agriculture Organization of the United Nations, Rome. http://www.fao.org/docrep/003/w4988e/W4988E00.htm#TOC Jayasuriya, M.C.N. POTENTIAL FOR THE BETTER UTILIZATION OF CROP RESIDUES AND AGRO-INDUSTRIAL BY-PRODUCTS IN ANIMAL FEED IG IN THE INDIAN SUB-CONTINENT. http://www.fao.org/docrep/003/X6553E/X6553E02.htm
1>
Do'stlaringiz bilan baham: |