Listrik magnet I oleh: Dr rer nat. Ayi Bahtiar jurusan fisika fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam universitas padjadjaran bandung
C. MEDAN LISTRIK DALAM BAHAN DIELEKTRIK
Download 4.52 Kb. Pdf ko'rish
|
- Bu sahifa navigatsiya:
- D. HUKUM GAUSS DALAM DIELEKTRIK (PERPINDAHAN LISTRIK)
- E. SUSEPTIBILITAS LISTRIK DAN KONSTANTA DIELEKTRIK
- F. MUATAN TITIK DALAM FLUIDA DIELEKTRIK
- + - + - + - + - + - + - + - +
- G. SYARAT-SYARAT BATAS PADA VEKTOR MEDAN
- H. SYARAT-SYARAT BATAS YANG MELIBATKAN DIELEKTRIK-DIELEKTRIK
- Contoh soal : 1. Suatu bola dielektrik dengan jari-jari a diletakkan dalam medan listrik yang semula seragam E
- I. METODA BAYANGAN YANG MELIBATKAN DIELEKTRIK
- TEORI MIKROSKOPIK DARI DIELEKTRIK
- A. MEDAN MOLEKUL DALAM DIELEKTRIK Medan listrik yang mengakibatkan polarisasi dari sebuah molekul dielektrik disebut medan molekul E
C. MEDAN LISTRIK DALAM BAHAN DIELEKTRIK Medan listrik makroskopik adalah medan listrik rata-rata didalam daerah kecil dalam bahan dielektrik yang mengandung sejumlah molekul. Medan listrik di dalam bahan dielektrik pada dasarnya memiliki sifat yang sama dengan medan listrik di ruangan hampa, khususnya bahwa medan listrik bersifat konservatif. ∫ = • = × ∇ 0 d E E l r r r r Pandang suatu rongga vakum berbentuk silinder kecil yang diletakkan dalam bahan dielektrik. S 1 S 2 E r A B C D AB terletak di dalam rongga dan CD terletak di dalam bahan dielektrik. Karena AD dan BC dapat dibuat sekecil mungkin, maka berdasarkan sifat konservatif diatas: dt vt d v E E 0 E E = = • − • l r r l r r dengan v untuk vakum dan d untuk bahan dielektrik dan t adalah komponen tangensial. D. HUKUM GAUSS DALAM DIELEKTRIK (PERPINDAHAN LISTRIK) Hukum Gauss menyatakan bahwa fluk listrik yang melewati suatu permukaan tertutup sembarang sebanding dengan muatan total yang dilingkupi permukaan tersebut. ∫ ∑ ∫ ρ ε = ε = • V 0 i S 0 dv 1 q 1 da n E r r Dalam menerapkan Hukum Gauss pada suatu daerah yang mengandung muatan- muatan yang diletakkan didalam bahan dielektrik, kita harus memperhitungkan seluruh muatan didalam permukaan Gauss (polarisasi muatan). Pandang suatu permukaan S yang terletak di dalam bahan dielektrik. Kita berikan muatan Q di dalam volume pada permukaan S dengan asumsi bahwa muatan ini berada pada permukaan-permukaan konduktor q 1 , q 2 dan q 3 . ( ) p S 0 Q Q 1 da n E + ε = • ∫ r r Dimana: ( ) ∫ ∫ + + • + • ∇ − = + + = 3 S 2 S 1 S V p 3 2 1 da n P dv P Q q q q Q r r r r q 1 q 3 q 2 S bahan dielektrik S 3 S 2 S 1 ( ) ∫ ∫ + + • + • ∇ − = 3 S 2 S 1 S V p da n P dv P Q r r r r Teorema divergensi: ∫ ∫ • ∇ = • S V dv P da n P r r r r Maka: ∫ ∫ ∫ + + + + + • − = • + • − = 2 S 2 S 1 S S 2 S 2 S 1 S S p da n P da n P da n P Q r r r r r r ( ) ( ) Q da n P E da n P Q 1 Q Q 1 da n E S 0 S 0 p S 0 = • + ε • − ε = + ε = • ∫ ∫ ∫ r s r r r r r Fluks dari vektor ( ε 0 E + P) melalui permukaan tertutup S sebanding dengan muatan Q yang diletakkan dalam volume yang dilingkupi oleh permukaan S. Jika kita definisikan suatu medan vektor makroskopik yang baru D (perpindahan listrik) : ∫ = • + ε = S 2 0 Q da n D : maka ] m / C [ P E D r r r r r Hukum Gauss untuk perpindahan listrik Teorema divergensi: ∫ ∫ • ∇ = • S V dv D da n D r r r r Maka: ρ = • ∇ ρ = = • ∇ ∫ ∫ D dv Q dv D V V r r r r Bentuk diferensial persamaan Gauss dalam bahan dielektrik E. SUSEPTIBILITAS LISTRIK DAN KONSTANTA DIELEKTRIK Polarisasi suatu bahan dielektrik terjadi karena respon terhadap medan listrik di dalam medium. Derajat polarisasi tidak hanya bergantung pada medan listrik (makroskopik), namun juga bergantung pada sifat-sifat molekul yang membentuk bahan dielektrik tersebut (mikroskopik). Secara makroskopik, polarisasi didefinisikan : ( ) ( ) E E E P P r r r r χ = = χ (E) adalah suseptibilitas listrik dari bahan (besaran skalar). Perpindahan listrik menjadi: ( ) ( ) ( ) ( ) E E E E P E D 0 0 0 χ + ε = ε χ + ε = + ε = r r r r Permitivitas bahan Walaupun χ (E) dan ε (E) ditulis bergantung pada medan listrik, namun seringkali ditemukan bahwa χ dan ε tidak bergantung pada medan listrik (bahan linier). Pada intensitas E yang besar, besaran tersebut bergantung pada medan listrik atau intensitas (bahan listrik/optik nonlinier). E D E P r r r r ε = χ = Jadi perilaku listrik dari suatu bahan dicirikan oleh suseptibilitas dan permitivitas listrik. Suatu konstanta dielektrik [tak berdimensi], didefinisikan sebagai: 0 0 1 K ε χ + = ε ε = Jika medan listrik dalam bahan dielektrik sangat kuat, maka elektron-elektron akan tertarik keluar dari molekul sehingga bahan menjadi konduktor. Medan listrik maksimum yang tanpa mengakibatkan keluarnya elektron dari molekul disebut kekuatan dielktrik, E max [V/m] 3 x 10 6 1,00059 Udara (1 atm) 80,1 Air murni (destilasi 20 0 C) 1,000985 CO 2 (1 atm) 1,0548 Udara (100 atm) 87,8 Air murni (destilasi 0 0 C) 2,3 Benzen (0 0 C) 4,0 Sulfur 28,4 Alkohol, etil (0 0 C) 2,5 – 8.0 Kayu 6,1 NaCl 4,3 Kuarsa (silika, SiO 2 ) 18 x 10 6 2,3 Polietilen 19 x 10 6 3,5 Nilon 9 x 10 6 5 - 10 Gelas 6 x 10 6 4,5 Alumunium oksida Kekuatan dielektrik, E max Konstanta dielektrik, K Bahan F. MUATAN TITIK DALAM FLUIDA DIELEKTRIK Pandang suatu muatan titik q berada pada titik asal (titik 0) dalam fluida dielektrik dengan konstanta dielektrik K. Berapakah medan listrik E didalam fluida? r r 4 q D r 4 q D q D r 4 q dv D 2 2 2 V r r r r π = π = = π = • ∇ ∫ Hukum Gauss : Medan listrik dan polarisasi: r Kr 4 q ) 1 K ( E P r Kr 4 q E E K E D 3 3 0 0 r r r r r r r r π − = χ = πε = ε = ε = Tampak bahwa medan listrik didalam bahan dielektrik lebih kecil dibandingkan dalam vakum, karena K > 1. Mengapa dielektrik memperlemah medan listrik ??? Medan listrik berasal dari muatan-muatan baik eksternal maupun muatan terpolarisasi. Muatan ekspernal berasal dari muatan titik q. Muatan terpolarisasi berasal dari kontribusi : A. rapat muatan volume: B. rapat muatan pada permukaan dielektrik yang bersinggungan dengan muatan titik q: P p r r • ∇ − = ρ n P p r r • = σ r Kr 4 q ) 1 K ( E P 3 r r r π − = χ = Dari polarisasi: Maka: ( ) ( ) 0 r 1 K 4 q 1 K r r K 4 q 1 K P 2 3 = ∇ − π − = ∇ π − = • ∇ r r r r 0 p = ρ Muatan titik q adalah sebuah titik secara makroskopik, namun dalam skala molekul, bisa berukuran besar, katakanlah mempunyai jari-jari b (b bisa mendekati nol). Muatan polarisasi total di permukaan: ( ) ( ) K q 1 K n P b 4 lim Q b r 2 0 b p − − = • π = = → r r Maka muatan total di dalam fluida dielektrik : q K 1 q Q p = + +q S + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - Skematik orientasi molekul-molekul terpolarisasi dalam bahan dielektrik mengelilingi muatan titik q. E r G. SYARAT-SYARAT BATAS PADA VEKTOR MEDAN Pandang dua meda 1 dan 2 (lihat gambar). Dengan asumsi bahwa terdapat rapat muatan permukaan σ yang berbeda dari satu titik dengan titik yang lain pada batas dua media. S 1 D r 2 D r 2 nr 1 2 Kita buat suatu permukaan tertutup S yang melewati batas kedua medium. Muatan yang dilingkupi permukaan S : ( ) volume 2 1 S 2 1 × ρ + ρ + ∆ σ Karena volume bisa kecil, maka muatan menjadi σ ∆S. Hukum Gauss: ( ) σ = • − ∆ σ = ∆ • + ∆ • 2 1 2 1 1 2 2 n D D S S n D S n D r r r r r r r Karena n 2 normal juga terhadap batas (interface), maka: 1 nr 2 1 n n r r − = σ = − n 1 n 2 D D σ = − n 1 n 2 D D Terjadi diskontinu komponen normal dari D (diskontinuitas D diberikan oleh rapat muatan permukaan dari muatan eksternal di interface. Jika tak ada muatan diantara batas dua media, maka komponen normal D bersifat kontinu. Bagaimana dengan medan listrik di batas tersebut ?? 1 E r 2 E r 1 2 A D B C ( ) ( ) t 1 t 2 1 2 1 2 C E E 0 E E 0 E E ) kecil ( 0 BC AD CD AB 0 d E E = = ∆ • − = ∆ − • + ∆ • ≈ = ∆ = = = • = × ∇ ∫ l r r l r l r l l r r r r Komponen tangensial medan listrik bersifat kontinu di batas dua medium. Jika medium 1 adalah bahan konduktor, maka χ = ∞ dan ε = ∞, sehingga E 1 = 0: σ = = n 2 t 2 D 0 E dimana σ adalah rapat muatan permukaan total pada konduktor. H. SYARAT-SYARAT BATAS YANG MELIBATKAN DIELEKTRIK-DIELEKTRIK ρ = • ∇ D r r Jika bahan-bahan dielektrik merupakan bahan linier, isotropik dan homogen, maka: ρ ε − = φ ∇ ε ρ = • ∇ ε = 1 E E D 2 r r r r Persamaan Poisson, namum ε 0 diganti dengan ε. Dalam kasus kebanyakan, dielektrik tidak mengandung muatan yang terdistribusi sehingga ρ = 0 di dalam bahan dielektrik : 0 2 = φ ∇ Persamaan Laplace dalam bahan dielektrik Contoh soal: 1. Suatu bola dielektrik dengan jari-jari a diletakkan dalam medan listrik yang semula seragam E 0 yang sejajar dengan sumbu-z. Berapakah medan listrik di setiap titik akibat kehadiran bola dielektrik? (Asumsikan bahan dielektrik adalah linier, isotropik dan homogen) I. METODA BAYANGAN YANG MELIBATKAN DIELEKTRIK Dalam metoda bayangan yang sebelumnya, potensial di suatu titik dihasilkan oleh muatan titik dan muatan bayangan yang lokasinya berada di dalam bahan konduktor. Dalam kasus yang melibatkan dua atau lebih bahan dielektrik, muatan bayangan dapat berada di dalam salah satu bahan dielektrik dan syarat batas pada masing- masing interface dielektrik-dielektrik harus dipenuhi. Pandang dua media dielektrik dengan permitivitas ε 1 dan ε 2 dipisahkan oleh suatu bidang interface. Tidak ada muatan eksternal pada interface. Suatu muatan titik diletakkan dalam dielektrik ε 1 pada posisi sejauh d dari interface. Berpakah medan listrik di medium dielektrik 1 dan 2 ??? 1 2 q d Solusi: Asumsikan bahwa interface berada pada bidang xy, dan q berada pada titik x = -d. q q’ sumbu-x 0 x = d d P r ' r ( ) ( ) 2 2 2 2 2 2 z y d x r z y d x r + + − = + + + = Potensial dalam medium 1: + πε = φ ' r ' q r q 4 1 1 1 muatan bayangan q’ berada di medium 2 pada posisi (x,y,z) = (d,0,0) Potensial dalam medium 2, muatan bayangan harus berada di medium 1 (juga muatan asala q dimana keduanya berada pada poisisi (-d,0,0). Jika muatan total didefinisikan sebagai q”, maka potensial di medium 2 adalah: r 4 " q 2 2 πε = φ Besarnya q’ dan q” diperoleh pada syarat batas, bahwa untuk interface yang tidak ada rapat muatan, komponen normal dari D bersifat kontinu di interface: ( ) [ ] [ ] ) 1 ......( .......... z y d d " q z y d d ' q q x x D D 2 / 3 2 2 2 2 / 3 2 2 2 0 x 2 2 0 x 1 1 n 2 n 1 + + = + + − ∂ φ ∂ ε − = ∂ φ ∂ ε − = = = Sekarang kita hitung medan listrik pada interface. Karena komponen tangensial medan listrik bersifat kontinu, maka: ( ) [ ] [ ] ) 2 ......( .......... z y d y " q z y d y ' q q y y E E 2 / 3 2 2 2 2 2 / 3 2 2 2 1 0 x 2 0 x 1 t 2 t 1 + + ε = + + ε − ∂ φ ∂ − = ∂ φ ∂ − = = = Dari kombinasi persamaan (1) dan (2) diperoleh: q 2 " q ; q ' q 2 1 2 2 1 2 1 ε + ε ε = ε + ε ε − ε = Karena itu persamaan Laplace dipenuhi di kedua media dan juga syarat batas dipenuhi, sehingga solusinya adalah unik. TEORI MIKROSKOPIK DARI DIELEKTRIK Dalam pembahasan sebelumnya, polarisasi dielektrik dibahas secara makroskopik. Medan listrik dihitung dengan mempertimbangkan distribusi muatan eksternal (luar). Dalam Bab ini akan dibahas bagaimana medan listrik bertanggungjawab pada polarisasi molekul (mikroskopik). Dengan menggunakan model molekul yang sederhana, perilaku linier dari berbagai kelas bahan dielektrik dapat dipahami. A. MEDAN MOLEKUL DALAM DIELEKTRIK Medan listrik yang mengakibatkan polarisasi dari sebuah molekul dielektrik disebut medan molekul E m . Jadi medan molekul adalah medan listrik pada posisi molekul dalam dielektrik dan dihasilkan oleh seluruh sumber-sumber luar dan molekul-molekul yang terpolarisasi dalam bahan dielektrik, kecuali oleh satu molekul pada titik yang ditinjau. Sehingga jelas bahwa E m tidak sama dengan medan listrik makroskopik. Medan molekul dihitung dengan cara sebagai berikut: a) Ambil sejumlah kecil dielektrik sehingga meninggalkan suatu rongga yang mengelilingi suatu titik, dimana medan molekul akan dihitung. Dielektrik sebelah kiri dihitung sebagai kontinu. b) Letakkan kembali dielektrik ke dalam rongga (molekul per molekul). Molekul- molekul ini dianggap tidak kontinu namun sebagai dipol individu. Prosedur ini berlaku, jika hasilnya tidak bergantung pada ukuran rongga. Pandang suatu sampel dielektrik tipis yang dipolarisasi dengan meletakkannya dalam medan listrik seragam diantara dua pelat sejajar yang muatannya berlawanan. + + + + + + - - - - - - - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + - + Jika diasumsikan bahwa polarisasi itu seragam secara makroskopik dan P sejajar dengan medan, maka dielektrik di luar rongga diganti dengan sistem polarisasi muatan-muatan (lihat gambar di bawah). ( ) 0 P = • ∇ r r + + + + + + - - - - - - - - - - - - + + + + + + + - + - + + + + + −− − − − Medan listrik di titik pusat rongga: ' E E E E E s d x m r r r r r + + + = x E r = medan listrik primer (dihasilkan pelat sejajar yang bermuatan) d E r = medan listrik yang tak-terpolarisasi akibat perubahan polarisasi muatan di luar permukaan dielektrik. s E r = medan listrik akibat perubahan polarisasi pada permukaan rongga S ' E r = medan listrik akibat seluruh dipol di dalam rongga S Jika bidang muka pelat lebih besar dibandingkan dengan tebal pelat, maka: 0 x E ε σ = dimana σ adalah rapat muatan permukaan Medan tak-terpolarisasi dihasilkan oleh dua pelat sejajar dengan rapat muatan σ p . Karena σ p = P n = ± P : P 1 E 0 d r r ε − = Karena komponen normal dari perpindahan listrik D adalah kontinu di batas antara vakum-dielektrik, dan D = ε 0 E x di dalam vakum di luar pelat dielektrik, maka medan listrik dalam dielektrik secara makroskopik: ' E E E E E E E s m d x r r r r r r r + + = + = Menggambarkan hubungan antara medan molekul dan medan listrik makroskopik Medan E s timbul dari rapat muatan polarisasi, σ p = P n pada permukaan S. Dengan menggunakan koordinat bola dan mengambil arah kutub (polar) serarah P, maka: ( ) da r r 4 cos P E d 3 0 s r r πε θ − = Download 4.52 Kb. Do'stlaringiz bilan baham: |
Ma'lumotlar bazasi mualliflik huquqi bilan himoyalangan ©fayllar.org 2025
ma'muriyatiga murojaat qiling
ma'muriyatiga murojaat qiling