Bahasa indonesia yang baik dan benar


Download 503 b.
Sana27.07.2017
Hajmi503 b.
#12159





          • Resmi
          • Lisan
          • Tidak Resmi
  • Ragam

  • Bahasa

          • Resmi
          • Tulis
          • Tidak Resmi


Bahasa yang baik adalah yang sesuai dengan situasi komunikasi

  • Bahasa yang baik adalah yang sesuai dengan situasi komunikasi

  • Bahasa yang benar adalah yang sesuai dengan kaidah bahasa

  • Bahasa yang baik dan benar adalah yang sesuai dengan situasi dan sekaligus sesuai pula dengan kaidah



  • 1. Tata Tulis (Ejaan)

  • 2. Tata Bentukan Kata

  • 3. Tata Kalimat

  • 4. Tata Paragraf



Ejaan (EYD) adalah kaidah bahasa yang mengatur penulisan huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca.

  • Ejaan (EYD) adalah kaidah bahasa yang mengatur penulisan huruf, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca.

  • Misalnya, penempatan tanda baca pada kalimat berikut akan mempengaruhi informasi yang disampaikan.

  • Menurut kabar burung Pak Amat mati



Huruf Miring

  • Huruf Miring

  • a. Untuk menuliskan judul buku, nama majalah, dan nama surat kabar yang dikutip di dalam teks;

  • b. Untuk menuliskan huruf, kata, atau istilah yang dikhususkan/ditegaskan;

  • c. Untuk menuliskan kata atau istilah asing, termasuk istilah ilmiah, dan kata atau istilah dari bahasa daerah.



Huruf kapital seluruhnya digunakan untuk menuliskan

  • Huruf kapital seluruhnya digunakan untuk menuliskan

  • a. judul utama,

  • b. judul bab,

  • c. judul kata pengantar, daftar isi, dan daftar pustaka.



Huruf kapital pada setiap awal kata digunakan untuk menuliskan

  • Huruf kapital pada setiap awal kata digunakan untuk menuliskan

  • a. judul-judul subbab,

  • b. nama Tuhan, nabi, agama, dan kitab suci,

  • c. nama diri,

  • d. nama tahun, bulan, dan hari,

  • e. nama gelar, jabatan, dan pangkat,

  • f. nama-nama geografi dan sapaan.



Penulisan Gabungan Kata

  • Penulisan Gabungan Kata

  • a. Gabungan kata ditulis serangkai jika mendapat awalan dan akhiran sekaligus atau salah satu unsurnya berupa unsur terikat.

  • b. Gabungan kata ditulis terpisah jika tidak berimbuhan atau hanya mendapat imbuhan awalan/akhiran.

  • 2. Penulisan Bentuk di, per, dan pun

  • Penulisan Bentuk Ulang

  • Bentuk ulang ditulis ulang dengan menggunakan tanda hubung.



Penerjemahan

  • Penerjemahan

  • shophouse --- ruko (rumah toko)

  • industrial estate --- kawasan industri

  • balanced budget --- anggaran berimbang

  • Penyesuaian ejaan

  • energy --- energi

  • standardization --- standardisasi

  • Penerjemahan dan Penyerapan

  • subdivision --- subbagian

  • inflation rate --- laju inflasi



Singkatan ialah kependekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dilafalkan huruf demi huruf maupun dilafalkan sesuai dengan bentuk lengkapnya.

  • Singkatan ialah kependekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dilafalkan huruf demi huruf maupun dilafalkan sesuai dengan bentuk lengkapnya.

  • Misalnya:

  • a. LHP [el-ha-pe] b. sdr. [saudara]

  • PT [pe-te] dst. [dan seterusnya]

  • BPK [be-pe-ka] dsb.[dan sebagainya]

  • c. a.n. [atas nama], bukan a/n

  • u.p. [untuk perhatian], bukan u/p

  • d.a. [dengan alamat], bukan d/a

  • s.d. [sampai dengan], bukan s/d



Akronim ialah kependekan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, atau huruf awal dan suku kata yang ditulis dan dilafalkan seperti kata biasa.

  • Akronim ialah kependekan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, atau huruf awal dan suku kata yang ditulis dan dilafalkan seperti kata biasa.

  • Misalnya:

  • a. raker b. SIM

  • rapim FISIP

  • taplus IKIP

  • b. Bappenas

  • Depdiknas

  • Kadin















Surat tugas itu sudah ditandatangani.

  • Surat tugas itu sudah ditandatangani.

  • Surat tugas yang sudah ditandatangani itu.

  • Catatan:

  • Rangkaian kata (1) sudah merupakan kalimat karena informasinya sudah lengkap, sedangkan (2) belum menjadi kalimat karena informasinya belum lengkap.



Kalimat sekurang-kurangnya mengandung dua unsur, yaitu subjek dan predikat. Namun, jika predikatnya berupa kata kerja transitif, sebuah kalimat--selain memerlukan unsur subjek dan predikat--juga memerlukan unsur lain, yaitu objek. Misalnya: PT Sekar Ayu memproduksi jamu Cap Kelinci.

  • Kalimat sekurang-kurangnya mengandung dua unsur, yaitu subjek dan predikat. Namun, jika predikatnya berupa kata kerja transitif, sebuah kalimat--selain memerlukan unsur subjek dan predikat--juga memerlukan unsur lain, yaitu objek. Misalnya: PT Sekar Ayu memproduksi jamu Cap Kelinci.





Dalam bab ini akan membahas metode pengumpulan data.

  • Dalam bab ini akan membahas metode pengumpulan data.

  • Pembangunan itu untuk menyejahterakan masyarakat.

  • Kalimat (1) tidak lengkap karena tidak ada subjeknya, sedangkan (2) tidak ada predikatnya. Perhatikan perbaikannya di bawah ini.

  • 1a. Bab ini akan membahas metode pengumpulan data.

  • 1b. Dalam bab ini akan dibahas metode pengumpulan data.

  • 2a. Pembangunan itu bertujuan menyejahterakan masyarakat.



Surat sebaiknya ditulis dalam bentuk dan isi yang menarik serta disusun secara sistematis sesuai dengan aturan yang berlaku dalam penyusunan surat.

  • Surat sebaiknya ditulis dalam bentuk dan isi yang menarik serta disusun secara sistematis sesuai dengan aturan yang berlaku dalam penyusunan surat.

  • Surat sebaiknya disusun secara sederhana dan tidak terlalu panjang karena surat yang panjang dan bertele-tele dapat menjemukan pembacanya.

  • Surat sebaiknya disusun secara jelas, lugas, dan komunikatif agar dapat dipahami secara tepat sesuai dengan maksud yang dikehendaki oleh penulis.

  • Surat sebaiknya mencerminkan sikap yang adab dan sopan.

  • Surat sebaiknya bersih dan rapi.



Agar pesan atau informasi yang disampaikan mudah dipahami, surat hendaknya ditulis dengan menggunakan bahasa efektif, yaitu jelas, lugas, dan komunikatif agar dapat mengungkapkan pesan secara tepat sesuai dengan maksud yang ingin dikemukakan oleh penulis.

  • Agar pesan atau informasi yang disampaikan mudah dipahami, surat hendaknya ditulis dengan menggunakan bahasa efektif, yaitu jelas, lugas, dan komunikatif agar dapat mengungkapkan pesan secara tepat sesuai dengan maksud yang ingin dikemukakan oleh penulis.

  • Bahasa surat dikatakan jelas jika isi atau informasi yang disampaikan mudah dipahami dan unsur-unsurnya pun dinyatakan secara tegas atau eksplisit.

  • Bahasa surat dikatakan lugas jika kata-kata yang digunakan langsung mengungkapkan pokok persoalan yang akan disampaikan, tidak berbunga-bunga atau berbasa-basi.

  • Bahasa surat dikatakan komunikatif jika mudah dipahami dan mampu menimbulkan pemahaman yang sama pada pikiran pembacanya.



Kepala surat/kop surat

  • Kepala surat/kop surat

  • Tanggal surat

  • Nomor surat

  • Lampiran

  • Hal/Pokok surat

  • Alamat yang dituju

  • Salam pembuka

  • Paragraf pembuka

  • Paragraf isi

  • Paragraf penutup

  • Salam penutup

  • Tanda tangan

  • Nama jelas

  • Nama jabatan

  • Tembusan

  • Inisial



Kepala surat berfungsi untuk memberikan informasi kepada penerima surat mengenai nama, alamat, nomor telepon, faksimile, dan keterangan lain yang berkaitan dengan instansi pengirim surat. Di samping itu, kepala surat sekaligus berfungsi pula sebagai sarana untuk memperkenalkan atau mempromosikan instansi pengirim surat.

  • Kepala surat berfungsi untuk memberikan informasi kepada penerima surat mengenai nama, alamat, nomor telepon, faksimile, dan keterangan lain yang berkaitan dengan instansi pengirim surat. Di samping itu, kepala surat sekaligus berfungsi pula sebagai sarana untuk memperkenalkan atau mempromosikan instansi pengirim surat.



DEPARTEMEN KESEHATAN

  • DEPARTEMEN KESEHATAN

  • DIREKTORAT JENDERAL

  • BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

  • Jalan H.R. Rasuna Said BlokX/5, Kavling No. 4—9, Jakarta 12950

  • Telepon (021) 5201590 (Hunting), Faksimile (021) 52964838, Tromol Pos 203



Tanggal surat perlu dicantumkan pada setiap surat dinas.

  • Tanggal surat perlu dicantumkan pada setiap surat dinas.

  • Fungsinya adalah untuk memberitahukan kepada penerima surat tentang waktu penulisan surat itu.

  • Contoh yang tidak tepat:

  • Tanggal 25 Bulan Juni Tahun 2007

  • Bandung, 31-04-2007

  • 24 Des '06

  • Jakarta, 27 Dec 2007

  • Contoh yang tepat:

  • 25 Juni 2007

  • 31 April 2007

  • 24 Desember 2006

  • 27 Desember 2007



Nomor surat berfungsi untuk mengetahui jenis kegiatan yang berhubungan dengan surat, mempermudah pengarsipan, dan menemukannya kembali jika sewaktu-waktu diperlukan.

  • Nomor surat berfungsi untuk mengetahui jenis kegiatan yang berhubungan dengan surat, mempermudah pengarsipan, dan menemukannya kembali jika sewaktu-waktu diperlukan.

  • Nomor surat juga berfungsi sebagai

  • a. alat petunjuk bagi petugas arsip;

  • b. alat untuk mengetahui unit asal surat;

  • c. alat pengukur kegiatan instansi yang berkaitan dengan surat-menyurat pada periode tertentu;

  • d. alat referensi.

  • 3. Dalam penulisannya, nomor surat tidak diikuti dengan tanda titik ataupun tanda titik dan tanda hubung.

  • Misalnya:

  • Nomor: 3546/F8/C.11/2007

  • bukan

  • Nomor: 3546/F8/C.11/2007,-

  • Nomor: KMP/5/1457 .



Lampiran digunakan untuk memberitahukan kepada penerima surat bahwa ada sesuatu yang disertakan bersama surat. Oleh karena itu, jika memang tidak ada sesuatu yang disertakan, kata lampiran tidak perlu dicantumkan.

  • Lampiran digunakan untuk memberitahukan kepada penerima surat bahwa ada sesuatu yang disertakan bersama surat. Oleh karena itu, jika memang tidak ada sesuatu yang disertakan, kata lampiran tidak perlu dicantumkan.

  • Contoh penulisan yang tidak tepat:

  • Lampiran: 5 (lima) lembar

  • Lampiran: Satu (1) set

  • Lampiran: -

  • Contoh penulisan yang tepat:

  • Lampiran: Lima lembar

  • Lampiran: Satu set



Hal surat atau pokok surat berfungsi untuk memberitahukan kepada penerima surat tentang pokok masalah yang ditulis di dalam surat. Agar efektif, hal surat sebaiknya tidak ditulis terlalu panjang, tetapi jelas dan dapat mencakup seluruh isi surat.

  • Hal surat atau pokok surat berfungsi untuk memberitahukan kepada penerima surat tentang pokok masalah yang ditulis di dalam surat. Agar efektif, hal surat sebaiknya tidak ditulis terlalu panjang, tetapi jelas dan dapat mencakup seluruh isi surat.

  • Contoh penulisan yang tidak tepat:

  • Hal: Undangan untuk menghadiri Rakernas tanggal 5 Juli 2007

  • Contoh penulisan yang tepat:

  • Hal: Undangan



Alamat yang dituju berfungsi sebagai petunjuk langsung mengenai pihak yang harus menerima surat. Untuk itu, unsur-unsur alamat yang digunakan hendaknya ditulis lengkap, tidak disingkat.

  • Alamat yang dituju berfungsi sebagai petunjuk langsung mengenai pihak yang harus menerima surat. Untuk itu, unsur-unsur alamat yang digunakan hendaknya ditulis lengkap, tidak disingkat.

  • Contoh penulisan yang tidak tepat:

  • Kepada Yth. Bapak Kepala Pusat Bahasa

  • Jl. Daksinapati Barat IV

  • Rawamangun

  • JAKARTA

  • Contoh penulisan yang tepat:

  • Yth. Kepala Pusat Bahasa

  • Jalan Daksinapati Barat IV

  • Rawamangun

  • Jakarta 13220



Salam pembuka selain merupakan tanda hormat penulis surat kepada penerima surat, juga merupakan salah satu penanda surat yang sopan dan beradab. Salam itu dapat diibaratkan sebagai ketukan pintu atau ucapan salam ketika seseorang akan bertamu ke rumah orang lain. Pencantuman salam pembuka itu dianjurkan pada sebelah kiri sejajar dengan margin kiri.

  • Salam pembuka selain merupakan tanda hormat penulis surat kepada penerima surat, juga merupakan salah satu penanda surat yang sopan dan beradab. Salam itu dapat diibaratkan sebagai ketukan pintu atau ucapan salam ketika seseorang akan bertamu ke rumah orang lain. Pencantuman salam pembuka itu dianjurkan pada sebelah kiri sejajar dengan margin kiri.

  • Misalnya:

  • Dengan hormat,

  • Bapak ... yang terhormat,

  • Salam sejahtera,

  • Asalamualaikum w.w.,



Paragraf pembuka merupakan bagian pengantar yang berfungsi untuk mengantarkan pembaca pada permasalahan utama yang ditulis. Dengan demikian, fungsi utama paragraf pembuka adalah untuk menghubungkan pikiran pembaca dengan pokok masalah yang disampaikan.

  • Paragraf pembuka merupakan bagian pengantar yang berfungsi untuk mengantarkan pembaca pada permasalahan utama yang ditulis. Dengan demikian, fungsi utama paragraf pembuka adalah untuk menghubungkan pikiran pembaca dengan pokok masalah yang disampaikan.

  • Misalnya:

  • (1) Sehubungan dengan surat Saudara No. 005/1180/I/Bangda, tanggal 25 Juni 2006, kami beri tahukan hal-hal berikut.

  • (2) Melalui surat ini kami beri tahukan bahwa ....

  • (3) Surat Saudara No. 005/1180/I/Bangda, tanggal 25 Juni 2006, sudah kami terima dengan baik. Sehubungan dengan itu, kami beri tahukan bahwa ....



Menunjuk perihal pada pokok surat tersebut di atas, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

  • Menunjuk perihal pada pokok surat tersebut di atas, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:

  • Menjawab surat Saudara Nomor ….

  • Pilihan yang tepat

  • Sesuai dengan surat Saudara Nomor … tentang …, dengan ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut.

  • Sehubungan dengan surat Saudara Nomor … tentang …, kami menyampaikan jawaban sebagai berikut.



Paragraf isi dapat dipandang sebagai bagian inti dari sebuah surat. Pada paragraf ini penulis mengemukakan pokok persoalan yang ingin disampaikan. Pokok persoalan itu diharapkan memperoleh tanggapan, jawaban, atau reaksi yang positif sesuai dengan harapan penulis surat. Sehubungan dengan itu, paragraf isi hendaknya hanya mengungkapkan satu masalah. Oleh karena itu, jika ada dua masalah atau lebih, masing-masing hendaknya diungkapkan dalam paragraf yang berbeda.

  • Paragraf isi dapat dipandang sebagai bagian inti dari sebuah surat. Pada paragraf ini penulis mengemukakan pokok persoalan yang ingin disampaikan. Pokok persoalan itu diharapkan memperoleh tanggapan, jawaban, atau reaksi yang positif sesuai dengan harapan penulis surat. Sehubungan dengan itu, paragraf isi hendaknya hanya mengungkapkan satu masalah. Oleh karena itu, jika ada dua masalah atau lebih, masing-masing hendaknya diungkapkan dalam paragraf yang berbeda.



Paragraf penutup merupakan bagian akhir dari sebuah surat. Paragraf ini berfungsi untuk menyatakan bahwa pembicaraan sudah selesai. Oleh karena itu, paragraf ini biasanya mengungkapkan harapan dan ucapan terima kasih.

  • Paragraf penutup merupakan bagian akhir dari sebuah surat. Paragraf ini berfungsi untuk menyatakan bahwa pembicaraan sudah selesai. Oleh karena itu, paragraf ini biasanya mengungkapkan harapan dan ucapan terima kasih.

  • Misalnya:

  • (1) Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

  • (2) Atas kesediaan Saudara, kami ucapkan terima kasih.

  • (3) Atas perhatian dan kerja sama Bapak, kami sampaikan terima kasih.

  • (4) Mudah-mudahan jawaban kami bermanfaat bagi Saudara.



(1) Atas perhatiannya, diucapkan terima kasih.

  • (1) Atas perhatiannya, diucapkan terima kasih.

  • (2) Demikian atas bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.

  • (3) Demikian harap maklum, dan atas perhatian dan kerja samanya, diucapkan terima kasih.

  • (4) Harap maklum adanya.



Salam penutup dicantumkan di pojok kanan bawah, tepatnya di antara paragraf penutup dan tanda tangan pengirim surat. Salam ini dapat diibaratkan sebagai ucapan permisi atau pamitan setelah seseorang bertamu atau berkomunikasi dengan orang lain.

  • Salam penutup dicantumkan di pojok kanan bawah, tepatnya di antara paragraf penutup dan tanda tangan pengirim surat. Salam ini dapat diibaratkan sebagai ucapan permisi atau pamitan setelah seseorang bertamu atau berkomunikasi dengan orang lain.

  • Misalnya:

  • Salam kami,

  • Hormat kami,

  • Salam takzim,

  • Wasalam,



Tanda tangan merupakan pelengkap surat dinas yang bersifat wajib karena sebuah surat belum dapat dianggap sah jika belum ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Untuk surat-surat dinas di Indonesia, tanda tangan penulis surat lazimnya juga dilengkapi dengan cap atau stempel instansinya sebagai penanda keresmian.

  • Tanda tangan merupakan pelengkap surat dinas yang bersifat wajib karena sebuah surat belum dapat dianggap sah jika belum ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Untuk surat-surat dinas di Indonesia, tanda tangan penulis surat lazimnya juga dilengkapi dengan cap atau stempel instansinya sebagai penanda keresmian.



Nama penanda tangan surat dinyatakan secara jelas di bawah tanda tangan, tepatnya sejajar di bawah salam penutup. Nama penanda tangan surat hanya huruf awal tiap unsur nama yang ditulis kapital, bukan kapital seluruhnya. Selain itu, nama penanda tangan surat juga tidak perlu diapit tanda kurung ataupun digarisbawahi. Nomor induk pegawai atau NIP dapat pula disertakan di bawah nama penanda tangan surat.

  • Nama penanda tangan surat dinyatakan secara jelas di bawah tanda tangan, tepatnya sejajar di bawah salam penutup. Nama penanda tangan surat hanya huruf awal tiap unsur nama yang ditulis kapital, bukan kapital seluruhnya. Selain itu, nama penanda tangan surat juga tidak perlu diapit tanda kurung ataupun digarisbawahi. Nomor induk pegawai atau NIP dapat pula disertakan di bawah nama penanda tangan surat.

  • Misalnya:

  • (Tanda tangan)

  • Drs. Hasibuan, M.Si.

  • NIP 010345687

  • atau:

  • (Tanda tangan)

  • Dr. Awaluddin, M.Hum.

  • Kepala



Tembusan berfungsi untuk memberitahukan kepada penerima surat bahwa surat yang sama juga dikirimkan kepada pihak lain yang dipandang perlu mengetahui isi surat yang bersangkutan. Jika tidak ada pihak lain yang diberi tembusan, kata tembusan tidak perlu dicantumkan. Dalam hubungan itu, jika pihak yang diberi tembusan lebih dari satu, pencantumannya disertai dengan nomor urut. Namun, jika pihak yang ditembusi hanya satu, nomor urut itu tidak perlu dicantumkan.

  • Tembusan berfungsi untuk memberitahukan kepada penerima surat bahwa surat yang sama juga dikirimkan kepada pihak lain yang dipandang perlu mengetahui isi surat yang bersangkutan. Jika tidak ada pihak lain yang diberi tembusan, kata tembusan tidak perlu dicantumkan. Dalam hubungan itu, jika pihak yang diberi tembusan lebih dari satu, pencantumannya disertai dengan nomor urut. Namun, jika pihak yang ditembusi hanya satu, nomor urut itu tidak perlu dicantumkan.

  • Misalnya:

  • Tembusan:

  • 1. Direktur Jenderal Pembangunan Daerah

  • 2. Kepala Biro Organisasi

  • 3. Kepala Biro Keuangan

  • Contoh yang tidak tepat:

  • Tembusan

  • 1. Kepada Yth. Direktur Jenderal Pembangunan daerah (sebagai laporan)

  • 2. Kepada Yth. Kepala Biro Organisasi

  • 3. Kepada Yth. Kepala Biro Keuangan

  • 4. Arsip.



Inisial adalah tanda atau kode pengenal yang berupa singkatan, yaitu singkatan nama pengonsep surat dan pengetik surat. Inisial ini bermanfaat untuk mengetahui nama pengonsep dan pengetik surat sehingga—jika terjadi kekeliruan dalam surat itu—pimpinan dengan mudah dapat mengecek dan mengembalikannya kepada yang bersangkutan untuk diperbaiki. Penempatan inisial biasanya di pojok kiri bawah, tepatnya di bawah tembusan (jika surat yang bersangkutan ada tembusannya).

  • Inisial adalah tanda atau kode pengenal yang berupa singkatan, yaitu singkatan nama pengonsep surat dan pengetik surat. Inisial ini bermanfaat untuk mengetahui nama pengonsep dan pengetik surat sehingga—jika terjadi kekeliruan dalam surat itu—pimpinan dengan mudah dapat mengecek dan mengembalikannya kepada yang bersangkutan untuk diperbaiki. Penempatan inisial biasanya di pojok kiri bawah, tepatnya di bawah tembusan (jika surat yang bersangkutan ada tembusannya).

  • Misalnya:

  • AM/ra



  • Wasalam



Download 503 b.

Do'stlaringiz bilan baham:




Ma'lumotlar bazasi mualliflik huquqi bilan himoyalangan ©fayllar.org 2024
ma'muriyatiga murojaat qiling