Pada gambar 220b resultante R1 komponen gaya S dan Q pada ujung luar tiang lengan ditentukan dengan metode sebelumnya. Tarikan S dan S tali pada roda puli bagian kerangka tengah 4 akan menghasilkan resultante R2 yang bekerja pada ujung bagian rangka 4 sebagai R’2 dan R”2 sebanding dengan bagian lengan tersebut.Gaya S pada drum diuraikan menjadi gaya yang bekerja padsa bagian pilar (S’ dan S”). Gaya R1, R2, dan R3 digunakan untuk menggambarkan diagram Cremona dan untuk menentukan tegangan pada bagian kerangka akibat beban muatan dan tarikan tali. Pada gambar 220b resultante R1 komponen gaya S dan Q pada ujung luar tiang lengan ditentukan dengan metode sebelumnya. Tarikan S dan S tali pada roda puli bagian kerangka tengah 4 akan menghasilkan resultante R2 yang bekerja pada ujung bagian rangka 4 sebagai R’2 dan R”2 sebanding dengan bagian lengan tersebut.Gaya S pada drum diuraikan menjadi gaya yang bekerja padsa bagian pilar (S’ dan S”). Gaya R1, R2, dan R3 digunakan untuk menggambarkan diagram Cremona dan untuk menentukan tegangan pada bagian kerangka akibat beban muatan dan tarikan tali. Gambar 220c menunjukkan diagram tegangan pada bagian kerangka akibat bobot tiang lengan, dimana diagram ini harus dibuat dengan skala lebih besar dibandingkan diagram untuk bobot muatan. Bobot tiang lengan dan akibatnya pada bagian suprastruktur ditentukan secara coba-coba. Tegangan pada bagian kerangka adalah jumlah beban gaya mati dan beban hidup
Pada crane yang berat dengan mekanisme pemutar yang digerakkan oleh penggerak daya, efek gaya inersia diperhitungkan dengan mengasumsikan gaya horisontal sebesar yang bekerja pada ujung tiang lengan. Gaya inersia ini didukung oleh rangka batang horisontal (Gambar 220d) yang setengahnya mengalami tekanan tambahan dan bagian lainnya mengalami tarikan. Pada crane yang berat dengan mekanisme pemutar yang digerakkan oleh penggerak daya, efek gaya inersia diperhitungkan dengan mengasumsikan gaya horisontal sebesar yang bekerja pada ujung tiang lengan. Gaya inersia ini didukung oleh rangka batang horisontal (Gambar 220d) yang setengahnya mengalami tekanan tambahan dan bagian lainnya mengalami tarikan. CRANE DENGAN TIANG TETAP Gambar 221 adalah contoh suprastruktur pejal yang sering digunakan untuk crane pilar putar tanpa pengimbang. Keunggulan desain ini adalah tersedianya ruangan yang cukup besar dibawah tiang lengan. Girder berbentuk kotak diperkuat pada bagian yang melengkung dengan pelat dan pada bagian yang lurus memakai penopang. Dimensi penampang ditentukan secara coba-coba.
Tegangan Pada bagian II-II, III-III, IV-IV ditentukan sebagai berikut:Bagian atas yang miring dianggap terpasang mati (gambar 221b) pada penampang II-II (gambar 221a) Bobot muatan Q diuraikan menjadi gaya tekan N1 dan gaya lentur P1. Biasanya momen yang berlawanan dari tarikan tali S diabaikan. Pada kedua nilai tersebut ditambah gaya tekan N2 dan gaya lentur P2 akibat bobot suprastruktur G2
Momen lentur (faktor koreksi dinamik diabaikan) MII = P1C1 + P2C2 (307) Gaya normal NII = N1 + N2 + S (308) Resultante tegangan satuan (tanpa gaya geser) (309) dengan: W2 dan F2 – momen resistensi dan luas penampang pada bidang II-II (diagram tegangan, gambar 211c) Tegangan geser satuan (310) Gambar 221 diagram untuk menyelesaikan suprastruktur pejal untuk crane putar Tegangan satuan dengan memperhitungkan tegangan geser (311)
Penghitungan tegangan pada bagian tengah yang melengkung pada penampang III-III (gambar 221a) dibuat seperti batang lengkung. Momen lentur MIII= Qa + G1 e1. Gaya normal NIII = Q + G1. Resultante tegangan satuan pada bagian terluar dan terdalam serat penampang tersebut ialah (312) dengan : r = jari-jari kelengkungan batang (Gambar 221d). Biasanya nilai x ditentukan dengan metode grafis. Tanda + pada persamaan (312) dipakai untuk serat penampang terluar, dan tanda – dipakai pada serat penampang yang terdalam. Tegangan satuan bervariasi menurut suatu hiperbola (gambar 221d). Pada penampang IV-IV pada bagian bawah yang lurus (gambar 221a) momen MIV = MIII Gaya normal NIV = NIII, Resultante tegangan satuannya adalah (313)
Semua penampang dibawah penampang IV-IV hanya mengalami lenturan. Diagram momen lentur batang tersebut digambarkan pada gambar 221e dan diagram tegangan pada gambar 221f. 2. SUPRASTRUKTUR CRANE PUTAR BENTANG DAN CRANE LENGAN-PENDONGAK Crane Bentang dengan Troli. Gambar 222a menunjukkan Diagram crane batang yang dapat diputar dalam suatu lingkaran penuh yang mempunyai troli gerak. Crane ini diberi pengimbang untuk mengurangi gaya reaksi horisontal pada pendukungnya. Besarnya pengimbang Gcw harus dibuat sedemikian rupa sehingga gaya reaksi horisontal bantalan dengan troli yang terbebani penuh pada jarijari maksimum bernilai sama Gambar 222 penyelesaian secara grafik suprastruktur crane putar batang yang jangkauannya dapat diubah dengan troli
Momen Lentur dan gaya lateral akibat beban konstan. Bila L adalah bentangan girder memanjang utama, dalam meter; G-bobot girder tersebut, yakni beban konstan, dalam ton, yang terdistribusi seragam sepanjang bentangan; q- bobot mati, dalam ton per meter panjang, momen lentur pada jarak x dari penumpu sebelah kiri akibat bobot mati adalah
Do'stlaringiz bilan baham:
|